Minggu, Maret 10, 2013

Biografi Singkat Profil Habib Novel bin Muhammad al ‘Aydrus


Belakangan, habib muda kelahiran Solo, 27 Juli 1975, ini mengubah haluan dakwahnya. Dari yang semula berada di zona “aman”, mengisi ta’lim di berbagai masjid dan majelis secara rutin, berkumpul dalam satu komunitas tertentu dengan habaib dan kiai, kini ia harus berpindah-pindah dan keliling dari satu tempat ke tempat lain, dari satu kota ke kota lainnya. Khususnya daerah yang sebagian besar penduduknya belum tersentuh pemahaman agama secara baik. Praktis, keberadaannya jarang terlihat di permukaan.
Ini dilakukannya bukan tanpa alasan. Dewasa ini berbagai penyimpangan dalam aliran Islam semakin marak di Indonesia, wa bil khusus di Solo. Tentu kita masih ingat kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu silam, yang diklaim sementara orang sebagai aksi jihad.
Menurutnya, tragedi memilukan itu tak perlu terjadi, bukan hanya di Solo, namun juga di Indonesia, dan belahan bumi mana pun, bila tidak ada pembiaran terhadap berbagai aliran ekstrem. Inilah peran pemuka agama untuk membentengi aqidah umat.
Karena Hidayah Allah
Seolah mendapat ilham dari Allah SWT, mulai saat ini hingga beberapa waktu ke depan, ia akan lebih gencar membendung paham Wahabi, sebuah paham yang kerap menjadi embrio dalam pemahaman kelompok-kelompok umat yang ekstrem. Bukan dengan cara membumihanguskan paham tersebut, melainkan membentengi aqidah umat dari berbagai aliran yang menyimpang dari doktrin Ahlussunnah wal Jamaa’ah. Sebab, menurutnya, Wahabi itu sesungguhnya kecil, umatlah yang membesarkannya dengan menjadi pengikutnya.


Masih menurut Habib Noval, umat Islam yang berpaham Wahabi itu tidak akan bisa berubah dengan berbagai mau’izhah dan dialog. Mereka hanya akan berubah dengan hidayah Allah. Dialog, sehebat apa pun dan segencar apa pun, tidak efektif bila hidayah Allah belum bermain. Masalahnya, keduanya, baik Ahlussunnah maupun Wahabi, sama-sama menggunakan dalil dan hadits yang hampir sama, hanya pemahamannya yang berbeda. “Seribu ulama Wahabi dan seribu ulama Ahlusunnah, bila beradu ilmu, masing-masing tidak akan menemukan titik temu. Umumnya, seseorang yang keluar dari Wahabi bukan karena ilmu, namun hidayah dari Allah SWT,” kata habib berusia 36 tahun ini.
Ada salah satu kisah menarik di Jawa Timur. Seorang pemuda Wahabi meyakini bahwa pahala mengirim hadiah surah Al-Fatihah kepada orang yang telah meninggal tidak sampai kepadanya, dan dia berdebat habis-habisan dengan koleganya yang seorang Ahlusunnah wal Jama’ah.
Tiba-tiba datang salah seorang habib, dan diadukanlah perkara tersebut.
Menariknya, dengan ringan sang habib hanya menjawab, “Insya Allah sampai, buktikan saja sendiri.”
Malam harinya, pemuda Wahabi tersebut merasa penasaran dan ia pun ingin membuktikan saran sang habib, mengirim hadiah surah Al-Fatihah khusus untuk ayahnya, yang telah lama menghadap-Nya.
Ketika tidur di malam itu juga, ia bermimpi bertemu sang ayah. Bahkan dalam mimpinya itu ayahnya berkata, “Kenapa tidak dari dahulu kamu mengirimkan hadiah ini untuk ayah, Nak?”

Kontan saja ketika terbangun di pagi harinya ia merasa begitu trenyuh. Bahkan ia menjadi mempercayai mimpinya tersebut.

Tidak lama kemudian, ia mengisahkan mimpinya itu kepada teman debatnya. Sejak saat itu, ia pun menyakini dan selalu mengatakan kepada khalayak bahwa hadiah Al-Fatihah untuk orang yang telah meninggal itu sampai.
Artinya, perpindahan aqidah itu bukan karena ilmu, melainkan hidayah dari Allah SWT. Mungkin, seseorang yang baru mulai memasuki ajaran Wahabi masih bisa dipengaruhi dan diberi pemahaman untuk kembali. Tapi bagi yang sudah menjadi Wahabi sangat sulit. Menurut Habib Noval, mengutip perkataan Habib Ali Al-Habsyi, orang yang telah terkena penyakit Wahabi, susah sembuhnya.
Tegas sedari Awal 
Sepertinya, sungguh tepat bila suami Syarifah Fathimah Qonita binti Ali Al-Habsyi, yang masih terhitung cucu Habib Anis Al-Habsyi, ini memutuskan untuk terjun ke lingkungan bawah yang selama ini awam wawasan keberagamaannya. Bukankah mencegah itu jauh lebih baik daripada mengobati?

Sebetulnya dakwah membendung paham Wahabi telah dilakukannya sejak beberapa tahun silam, semasa Habib Anis bin Alwi Al-Habsyi, guru sekaligus kakek mertuanya, masih hidup. Habib Noval merasa beruntung belajar langsung dengan habib kharismatis itu.
Sejak kecil, sepulang sekolah, mulai dari SD hingga SMA, ia, yang kini telah dianugerahi dua orang anak, selalu aktif di berbagai kegiatan di Masjid Ar-Riyadh, Solo. Yakni shalat berjama’ah, tadarus Al-Qur’an, membacaan ratib, sampai mengikuti pengajian umum secara rutin, mulai dari tema sejarah nabi atau hadits, nahwu dan fiqih, tasawuf, hingga tafsir Al-Qur’an.
Pengembaraan pencarian ilmunya pernah mengantarkannya hingga nyantri di Pondok Pesantren Darul Lughah wad Da’wah, Pasuruan, Jawa Timur, yang kala itu diasuh oleh almarhum Ustadz Hasan Baharun. Namun, sang bunda tampak berat berpisah, ia pun akhirnya hanya sempat belajar di sana selama satu semester plus masa percobaan satu bulan. Jadi kurang lebih selama tujuh bulan.
Meski begitu, waktu yang sangat singkat ini dirasakannya sangat berarti. Sebab hanya dalam kurun waktu tujuh bulan, ia telah dapat berbahasa Arab relatif baik. Ini memang menjadi motivasinya. Pasalnya, ia selalu teringat dengan pesan sang kakek, almarhum Habib Ahmad bin Abdurrahman Alaydrus, bahwa, “Jika kamu mampu menguasai bahasa Arab, kamu telah menguasai setengah ilmu.”
Setelah mendapat restu sang guru, Ustadz Hasan, di tahun 1995, Habib Noval kembali ke kampung halamannya. Sambil terus belajar kepada Habib Anis dan beberapa habib dan kiai lainnya, ia juga mulai berdakwah.
Masa-masa awal itu ia tidak terjun langsung membina umat yang rentan menjadi basis sasaran Wahabi, namun tetap menyuarakan bahayanya aliran Wahabi dan Syi’ah. “Saya sudah berani tegas sejak pertama kali berdakwah. Masa itu Habib Anis masih ada. Dalam khutbah Jum’at misalnya, saya sangat tegas menentang Syi’ah dan Wahabi, namun bahasannya tetap santun dan ilmiah. Dikenal galak, karena berani menyuarakan yang hak dan bathil,” tutur Habib Noval.
Bila dipersentasekan, keberadaan kalangan awam itu jumlahnya sangat besar. Selama ini mereka kebanyakan beragama hanya ikut-ikutan. Namun mereka amat mendambakan kebaikan, sehingga mereka pun taat mengikuti berbagai ritus ibadah. Tidak hanya yang yang wajib, namun juga yang sunnah, seperti shalawatan, tahlilan, Maulidan, dan sebagainnya. Pada gilirannya, sikap taqlid mereka itu disalahgunakan oleh sekelompok tertentu untuk menebar ajakan agar meninggalkan ajaran Ahlusunnah wal Jama’ah.
Strategi para penebar ajaran itu semakin agresif. Mereka begitu keras menuduh pengamal ritus tersebut sebagai perilaku bid’ah dan sesat, dan para pelakunya kelak akan berada di neraka. Tuduhan itu dilontarkan langsung di hadapan umat. Bukan lagi hanya melalui buku-buku. Terkadang, mereka juga menyebarkannya lewat SMS. Segala cara ini mudah saja mereka lakukan, mengingat dukungan dana yang begitu besar.

Meluruskan Stigma Negatif Bid’ah
Mengenai bid’ah, kata Habib Noval, bid’ah itu sendiri terbagi menjadi dua: bid’ah hasanah dan bid’ah dhalalah. Sayangnya selama ini kata bid’ah sudah begitu melekat dengan stigma negatif, yang setiap pelakunya itu ahli neraka. Mereka berhasil menempatkan kata bid’ah sebagi sesuatu yang buruk. “Maka saya harus berjuang merebut kembali istilah bid’ah agar tidak dikonotasikan negatif,” kata Habib Noval semangat.

Menurutnya, Syaikh Alwi Al-Maliki, yang berada di Arab Saudi, sarang Wahabi, saja tidak berdiam diri. Ia melakukan perlawanan dengan berbagai cara, baik lisan ketika berdakwah maupun tulisan dalam berbagai kitab dan bukunya. Apalagi muslim Sunni Indonesia, yang mayoritas. “Saya terpanggil, mulai saat ini harus lebih fokus memberantas paham Wahabi, terutama di Solo,” katanya kembali menegaskan.
Menyusul kesuksesan buku terdahulunya, Mana Dalilnya, yang juga ditujukan untuk menolak paham Wahabi, baru-baru ini Habib Noval meluncurkan buku terbarunya berjudul Ahlul Bid’ah Hasanah.
Sekilas buku ini memiliki kemiripan dengan buku sebelumnya. Namun menurut Habib Noval, buku ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Sesuai namanya, isi buku yang dibandrol seharga empat puluh lima ribu rupiah ini mengupas dalil dan sumber berbagai amaliah Ahlusunnah wal Jama’ah yang selama ini diklaim sebagaibid’ah dan sesat, serta mencantumkan pendapat para ulama yang kuat. Lebih praktis dan tegas. “Pada buku Mana Dalilnya, saya menggunakan kerangka berpikir Wahabi. Sementara buku ini kerangka berpikirnya tengah-tengah: Wahabi dan kaum santri,” katanya.
Aqidah umat mesti diperkuat, agar tidak mudah goyah. Salah satunya dengan membaca buku Ahlul Bid’ah Hasanah.
Tampaknya, buku ini akan kembali mendulang sukses seperti buku-buku karya Habib Noval sebelumnya.
Saat ini, bila ada yang mempengaruhi dan menuduh dengan berbagai label negatif terkait dengan Ya-Sinan, tahlilan, shalawatan, misalnya, umat tidak hanya diam, apalagi terpengaruh, mereka mulai berani membantah, dengan mengutarakan dalil-dalil yang kerap disampaikan Habib Noval, atau minimal tidak terpengaruh.

Semangat habib muda ini dalam membentengi aqidah umat begitu tinggi. Untuk mendukung dakwahnya, kini Habib Noval juga merambah bisnis kaus oblong dengan berbagai gambar dan kata-kata ciri khas Ahlusunnah wal Jama’ah yang menggugah. Ini diproduksinya sendiri menggunakan label “Abah”, singkatan “Ahlul Bid’ahHasanah”.
“Pada produksi kaus, saya menggunakan kata-kata yang menyentuh tapi tidak provokatif, seperti ziarah kubur, Ya-Sinan, tahlilan, Maulidan, kemudian diarahkan dengan menggunakan tanda panah ke kata surga. Kemudian, kalimat Lebih baik gila dzikir daripada waras namun tidak dzikir,” kata Habib Noval.
Respons masyarakat cukup besar. Produksi pertama pada Ramadhan lalu, sebanyak 750 telah habis diserbu konsumen. Saat ini produksi kedua mencetak 1.500 kaus dengan dua varian, lengan panjang dan pendek. Warnanya beragam, mulai dari putih, biru, merah, hingga hitam.
sumber : http://pondokhabib.wordpress.com/2011/12/28/habib-noval-bin-muhammad-alaydrus-melindungi-umat-dari-virus-wahabi/ 

41 komentar:

  1. Orang paling kerEn yang pernah saya jumpai :)

    BalasHapus
  2. ''lebih baik gila dzikir,dari pada wars ngak berdzikir''
    okey banget,,,

    BalasHapus
  3. mp3 aswaja dapatkan disini ===>> http://mp3ceramahonline.blogspot.com/ terus kunjungi tiap hari karena sedang dalam proses share link

    BalasHapus
  4. wahabi vs ahlussunnah? memang "wahabi" bukan ahlussunnah?

    BalasHapus
  5. kalau anda ahlussunnah, anda "ahlussunnah yang mana?

    BalasHapus
  6. simak ini http://muslim.or.id/7486-ini-dalilnya-14-larangan-melakukan-safar-khusus-untuk-ziarah-kubur.html

    BalasHapus
  7. juga ini https://aslibumiayu.wordpress.com/2014/03/06/mana-dalilnya-menyibak-pendalilan-ustadz-novel-alaydrus-tentang-maulid-nabi/

    BalasHapus
  8. Subhanallah... suatu hari ana ingin sekali pergi ke solo dan berjumpa dgn beliau. Aamiin..

    BalasHapus
  9. Subhanallah... suatu hari ana ingin sekali pergi ke solo dan berjumpa dgn beliau. Aamiin..

    BalasHapus
  10. mantabbbbbbbbbbbbbbbbb.............trusssssssssss

    BalasHapus
  11. saLut sLaLu dngan beLiau Yaa Habiibanaa..

    BalasHapus
  12. saLut sLaLu dngan beLiau Yaa Habiibanaa..

    BalasHapus
  13. RAJIN DZIKIR OJO KOKEAN MIKIR SEBAB MOH MUMET

    BalasHapus
  14. Balasan
    1. PAHAM WAHABI..SESATNYA YG NYATA DI BIDANG AKIDAH.MUJASSIMAH TAJSIM 2,SESATNYA DI TAUHID DIBAGI3, 3.SESATNYA,TAQLID BUTA MEMAKNAI AYAT, HADIS, SECARA EXSTREN OTORITER 4, SESATNYA SUKA MENGFIRKAN TAKFIRI.MERASA PALING BENAR HAWARIJ,5.SESATNYA KEMBALI KPDA FATWA2 SESAT MBA,&IBNU TAIMIYAH,6.SESATNYA SDH DI LUAR DARI ASWAJA.YG SEJATI.

      Hapus
  15. Emang nya yg hafal dan ngerti dalil kullu bid'atin itu orang2 wahabi saja... Semua para khulafaurrasyidin (abu bakar, umar, utsman, ali, umar bin abdul azis) dan termasuk semua para waliallah yg yg telah mendirikan tarikat qodiriyah, syadiliyah, rifaiyah, naqsobandiyah DLL nggak ngerti jika ada dalil kullu bid'atin dolalah sehingga mereka semua melakukan perkara bid'ah... Jika semua bid'ah itu sesat dan tempat nya ada dineraka lantas pantaskah jika kita mengatakan orang2 yg mulia tersebut adalah penduk ahli neraka...

    BalasHapus
  16. Smoga habib novel snantiasa diberikan kesehatan dan kemudahan oleh Allah SWT dalam berdakwah guna meluruskan dan melindungi Faham ahlussunnah wal jama'ah...

    BalasHapus
  17. Mudah-mudahan perkataan, perbuatan baik yg telah dilakukan para ulama disempurnakan Allah dan kesalahannya diingatkan Allah.

    BalasHapus
  18. Mudah-mudahan perkataan, perbuatan baik yg telah dilakukan para ulama disempurnakan Allah dan kesalahannya diingatkan Allah.

    BalasHapus
  19. akhi..., silahkan simak artikel wahabi berikut ini...:) https://firanda.com/index.php/artikel/bantahan/214-nasehat-habib-habib-wahabi-kepada-habib-habib-sufi-syiah mudah2an memberikan pencerahan buat kita...

    BalasHapus
  20. Mantabs..bib..Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan pd habib,Aamiin...

    BalasHapus
  21. Mantabs..bib..Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan pd habib,Aamiin...

    BalasHapus
  22. zaman sudah semakin susah biaya hidup semakin tinggi saya ada solusinya gabung bersama saya di www.rubyqq.com
    hidup akan menjadi baik...SEGERA SEBELUM TERLAMBAT..

    BalasHapus
  23. mantaap nih, ini baru blog. Ngga kaya tetangga sebelaah..:D

    BalasHapus
  24. Subhanallah... mg Allah memberkahi setiap usaha da'wah habibana Novel tuk mmbntengi ummat dr fahm2 yg mnyesatkn

    BalasHapus
  25. Biografi nya ga lengkap. Biografi itu kan harus nya menjelaskan siapa seseorang mulai dari dia lahir sampai sekarang. Lahir nya, orang tua nya, pendidikannya, tinggal dimana, pindah kemana, kegiatan sehari-hari nya apa, hobi nya apa, istri/suami nya siapa, anak berapa, dan semua mengenai dia.
    Kalau ini lebih fokus kepada cerita singkat ke"habib"an beliau, dan "paham" beliau.

    BalasHapus
  26. Jadi apakah beliau keturunan Nabi saw?

    BalasHapus
  27. Jadi apakah beliau keturunan Nabi saw?

    BalasHapus
  28. Smg ALLAH SWT sll memberkahi beliau dlm mnenegakkan agama ALLAH salut deh.....

    BalasHapus
  29. Alhamdulillah, ..mlm td sempat bertemu beliau,.banyak ilmu yg di dapat ,.ceramah yg membuat kita paham akan Islam dan makna hidup..di selingi candaan yg hangat...
    Sehat terus ya bib...

    BalasHapus
  30. Ya habibana mahbub habib Novel semoga dipanjangkan umurnya...semoga Allah dapat mempertemukanku dengan beliau..

    BalasHapus
  31. Harrah's Ak-Chin Hotel & Casino - MapYRO
    Welcome to Harrah's Ak-Chin 동두천 출장샵 Hotel 화성 출장마사지 & Casino, a fun and 포천 출장샵 friendly place to stay, play and 부산광역 출장샵 win. MapYRO Real Estate Map of Harrah's 전주 출장안마 Ak-Chin Casino, Maricopa, AZ

    BalasHapus